Harapan yang Mustahil (Perekonomian, Pekerjaan, Kesehatan, Pasangan Hidup)
Suatu hari saya bertemu dengan seorang ibu dan anaknya
di pinggir jalan. Ekspresinya menunjukkan mereka sedang kelaparan. Bahkan
mungkin sangat kelaparan. Ditambah lagi dengan pakaiannya yang lusuh. Saya pun
tergerak untuk membelikkan 2 bungkus makanan dan teh manis hangat. Namun, saya
tahu… walaupun pada saat itu saya sudah membantu ibu dan anak tersebut, itu
tidak sepenuhnya membuat ibu dan anak tersebut merasa tenang di dalam menjalani
kehidupannya kedepan. Bagaimana dengan hari esok? Minggu depan? Bulan depan? Bahkan
tahun depan? Apakah masih ada jaminan terhadap kebutuhan sehari-hari bagi
seorang ibu dan anaknya di tengah kondisi yang “gelap”? Sungguh… betapa
tragisnya keadaan dunia tempat kita tinggal sementara ini.
Bagi
kita yang tidak bergumul dengan pekerjaan, perekonomian, maupun kesehatan, sebagai
manusia yang masih hidup di dunia sampai saat ini pastinya kita mempunyai
pergumulan juga. Hmm… sebenarnya selama kita masih hidup di dunia yang masih
belum “diperbaharui” oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, tentunya kita akan terus
menerus bergumul akan setiap hal yang ada di dalam kehidupan ini. Tidak jarang
saya menemui orang-orang yang telah berusia 22th – 40th yang sampai saat ini masih
bergumul dalam mencari pasangan hidupnya masing-masing. Saya pun juga demikian,
wong saya juga jomblo wkwkwkwk. Jadi, kita semua sama-sama bergumul dalam aspek
kejombloan (ngomong opo toh leee leee).
Sebelum
adanya pandemi covid-19, beberapa orang mungkin sering bepergian ke mall, toko
buku, toko alat-alat olahraga, tempat wisata, dan tempat-tempat lainnya dengan
tujuan kita masing-masing. Saya sempat berpikir… Bisa saja kita bertemu dengan
seseorang di suatu tempat yang sedang kita kunjungi. Hmm… katakanlah tempat itu
adalah toko buku. Saya coba ilustrasikan cerita singkatnya seperti ini…..
“kalau pandemi covid-19 ini tidak ada, kita bisa pergi
ke salah satu toko buku yang ada di Indonesia untuk membeli sebuah atau
beberapa buku yang kita sukai, dan mungkin di toko buku tersebut tiba-tiba kita
bertemu dengan seseorang yang sedang mencari buku juga. Dengan malu-malu…. Akhirnya
kita pun memberanikan diri untuk berkenalan dengan orang tersebut. Lama kelamaan
kita menjadi dekat, semakin mengenal satu sama lain, dan di dalam hikmat Tuhan
mungkin kita dituntun untuk bersatu dengan orang tersebut sebagai sepasang
kekasih.”
Bangun…
it’s just a dream. Itu hanya sebuah ilustrasi singkat yang saya buat yang tidak
mungkin dapat terjadi di tahun ini oleh karena adanya pandemi covid-19 sampai
hari ini. Oleh karena adanya pandemi ini, kita harus lebih sering menghabiskan
waktu di rumah saja sehingga menyebabkan kurangnya relasi dengan orang-orang di
sekitar kita. Relasi memang tetap dapat terjalin melalui media sosial, tetapi
dalam jarak yang jauh. Dan karena jarak yang jauh itulah membuat relasi kita
tidak maksimal. Pada akhirnya kita pun bergumul dalam mencari/menemukan pasangan
hidup. Belum lagi usia kita yang semakin menua seiring berjalannya waktu.
Banyak dari kita yang merasa takut tidak mendapatkan pasangan hidup karena
sudah terlalu tua. Takut tidak mendapat pasangan hidup karena sekarang ini harus
lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja, bahkan mungkin sepanjang tahun
2021 ini kita masih harus lebih sering menghabiskan waktu di rumah saja
sehingga kita tidak dapat menjalin relasi yang lebih luas dengan orang-orang sekitar.
Di
tengah dunia yang saat ini seolah-olah terasa dan terlihat begitu “gelap”, kita
mungkin merasa putus asa dengan berbagai macam hal yang kita gumulkan di dalam
kehidupan kita masing-masing. Mungkin kita merasa…. “Yaudahlah…. Emang dunia
saat ini keadaannya begini… mau diapain lagi… pasrah aja lah….”. Tapi saya mau
berpesan buat kita semua…. (termasuk kepada diri saya sendiri)
“Tetaplah setia menunggu terwujudnya pengharapan kita
semua di tengah dunia yang saat ini sedang gelap. Arahkanlah hati dan pikiran
kita sepenuhnya hanya kepada Sang Sumber Pengharapan itu sendiri, yaitu Tuhan
Yang Maha Kuasa”
Follow
me also on my social media:
Facebook
: halomoan siahaan
Instagram:
halomoansiahaan
For
counseling: 089604471793 (WhatsApp)
Komentar
Posting Komentar