Korupsi? Santuy Wae...


Dua ilustrasi di bawah ini menggambarkan seseorang yang sedang berada di ambang kasus korupsi

1. Ilustrasi Pertama
πŸ‘¨ :  Tahun ini kita ada 1 proyek besar yang harus dikerjakan. Dana yang dianggarkan sebesar 5 miliar. Tapi pas saya itung-itung dananya bisa dipress sekitar 1 miliar saja. Lumayan kita untung 4 miliar. Nanti kamu saya kasih 300.000.000 juta ya. Lumayan buat di kantongmu
πŸ‘¦ : Wah… serius pak? Okelah pak kalau begitu. Semoga kedepannya ada proyek lagi. Lumayan biar tahun ini saya bisa beli mobil sama motor baru
πŸ‘¨ : Yasudah.. tapi saya minta hal ini dirahasiakan ya. Nanti di laporannya kamu buat aja dana-dana tambahannya hingga mencapai pas di angka 5 miliar. Yang penting kan proyeknya selesai, dan kita aman semuanya.
πŸ‘¦ : Siap pak…

2. Ilustrasi Kedua
πŸ‘¨: Tahun ini kita ada 1 proyek besar yang harus dikerjakan. Dana yang dianggarkan sebesar 5 miliar. Tapi pas saya itung-itung dananya bisa dipress sekitar 1 miliar saja. Lumayan kita untung 4 miliar. Nanti kamu saya kasih 300.000.000 juta ya. Lumayan buat di kantongmu
πŸ‘¦: Waduh.. saya kurang yakin nih pak. Ini kan gak baik. Saya gak ikut-ikutan deh pak kalau gitu. Minta orang lain saja pak. Saya bagian monitoringnya saja dari belakang. Lagipula nanti kan dari laporannya bisa ketahuan pak ketika diaudit secara keseluruhan
πŸ‘¨: Kamu ini gimana… Ada proyek besar yang menguntungkan malah ditolak. Zaman sekarang itu kita harus bisa mengakali semua hal yang berkaitan dengan uang. Ini kesempatan… Sayang kalau disia-siakan (kayak kamu menyia-nyiakan doi kamu wekawekaweka… ini bercanda guys…)
πŸ‘¦ : Saya tetap tidak mau, pak. Bukannya saya tidak nurut apa kata bapak. Tapi saya tetap tidak mau.
πŸ‘¨ : Yasudahlah… uangnya buat saya saja kalau gitu. Wong kamu udah dikasih tapi nolak.
            Sulit rasanya jika kita diperhadapkan dengan kondisi yang saya ilustrasikan di atas. Sebagian dari kita mungkin orang yang gregetan, menggebu-gebu ibarat seperti termos berisi air yang sedang mendidih. Jika ada kasus korupsi, kita maunya langsung bertindak, lakukan langkah konkret untuk stop kasus tersebut, kalau perlu langsung terkam aja orangnya (Macam harimau aja kau nerkam-nerkam orang). Sebagian dari kita mungkin orang yang biasa-biasa saja ketika berhadapan dengan kasus seperti itu. Karena terlalu biasa-biasa saja eh tau-taunya ikutan korupsi (lah…. Macam mana lah…).
            Beberapa bulan belakangan ini ada satu kata yang sedang ramai digunakan oleh anak-anak muda, yaitu santuy. Saya berpikir kata tersebut bisa kita terapkan dalam tindakan kita ketika sedang berhadapan dengan kasus korupsi. Ya… santuy wae.. tapi bukan berarti kita pro terhadap kasus tersebut melainkan kita menghadapinya dengan sikap hati yang tenang dan kepala yang dingin sehingga tindakan kita pun tidak sembrono ataupun grusa grusu. Sebagian dari kita mungkin berpikir, kok santuy santuy wae? Ini kan kasus korupsi, ya harus serius lah… masa santuy…
            Bro/sist…. Kita harus lihat dulu ke diri kita sendiri. Apa jabatan kita? Sudah berapa lama kita bekerja? Kalau jabatan atau posisi kita masih sebagai bawahan dan mungkin baru bekerja sekitar 4-5 tahun, saya pikir belum banyak yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kasus korupsi di dalam pekerjaan yang kita emban. Kecuali… kalau kita sudah bekerja bertahun-tahun dan memiliki jabatan atau posisi yang baik, barulah kita bisa melakukan banyak tindakan untuk menghentikan kasus korupsi yang ada di sekitar kita (yang kita jumpai dalam dunia pekerjaan).
Jadi, apa yang bisa kita lakukan jika kita masih menjadi seorang bawahan di dalam pekerjaan kita? Saya akan menjawabnya begini… Tuhan menganugerahkan kita bukan hanya keterampilan dalam bekerja melainkan juga hikmat. Jadi, pergunakanlah hikmat yang ada pada diri kita untuk mengatasi kasus korupsi yang ada hingga saat ini. Bukan dengan grusa grusu melainkan santuy wae… karena mengingat kembali apa jabatan/posisi kita dalam pekerjaan tersebut dan sudah berapa lama kita bekerja di bidang pekerjaan tersebut.
Sebagian dari kita mungkin melihat kasus korupsi yang sering kita jumpai hingga saat ini rasanya seperti kerusakan yang harus segera diperbaiki. Tetapi mari melihatnya dari satu perumpaan ini. Kita semua tentu memiliki gadget (ya kalau gak punya gimana caranya kalian bisa baca blog saya wekaweka). Ketika gadget kita rusak, hal yang paling sering kita lakukan adalah mengecheck terlebih dahulu bagian mana yang rusak dan separah apa kerusakannyadan tidak langsung dibawa ke service center karena mungkin kerusakannya hanya kerusakan kecil saja dan masih bisa dipakai untuk beberapa waktu kedepan. Sama halnya seperti kasus korupsi. Ketika kita melihat adanya kasus korupsi, sabar dulu… jangan gegabah dalam menentukan dan melakukan suatu tindakan melainkan check atau lihat terlebih dahulu apa jabatan atau posisi kita dalam pekerjaan tersebut? Dan sudah berapa lama kita bekerja? Barulah kita bisa mengerti tindakan apa yang bisa kita lakukan terhadap kasus korupsi tersebutSikap santuy bukan berarti kita pro terhadap korupsi atau bahkan cuek, tidak sama sekaliMelainkan kita menahan diri kita terlebih dahulu dan berhikmat dalam menentukan tindakan apa kira-kira yang bisa kita lakukan.

Komentar

  1. Tapi pada kenyataannya, bukankah ketika posisi seseorang tidak tinggi, akan sulit utk menyatakan kebenaran tentng korupsi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul... Maka dari itu saya menjelaskan ketika kita masih ada di posisi bawah, sabar dulu aja... Lakukan apa yang bisa kita lakukan sesuai kapasitas. Jangan gegabah. Karena korupsi bukan hal yang mudah untuk dihentikan πŸ™ Thank you udah kasih komentar... πŸ˜„

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan itu ada, pasti, dan nyata

Chapter V Memulai Kehidupan yang Baru